Kabupaten Kapuas Hulu yang memiliki wilayah cukup luas sangat potensial untuk dikembangkan sebagai daerah pertanian.Namun sampai dengan tahun 2015, luas lahan yang dimanfaatkan untuk persawahan hanya sebesar 40.324 hektar atau setara dengan 1,29 % dari total luas Kabupaten Kapuas Hulu. Jenis sawah yang paling luas berdasarkan sumber pengairannya adalah sawah tadah hujan,yakni seluas 21.816 hektar, dan sawah tadah hujan terbesar ada di Kecamatan Putussibau Utara, Seberuang, dan Batang Lupar.
Luas panen padi di Kabupaten Kapuas Hulu dari hasil laporan Statistik Pertanian tahun 2015 menunjukkan penurunan dari tahun 2014 yaitu sebesar 21.252 Ha. Pada tahun 2015, produksi pertanian berupa padi mengalami penurunan sebesar 51.412 ton. Jika pada tahun 2014 produksinya sebesar 51.862 ton, pada tahun 2015 produksinya mengalami penurunan menjadi 51.412 ton. Hal ini disebabkan peningkatan produktivitas padi 24.40 Kw/Ha pada tahun 2014, menjadi 24,88 Kw/Ha pada tahun 2015. Luasan sawah/panen dalam 5 tahun terakhir dimana pada tahun 2011 luasan panen hanya 19.995 ha namun pada tahun 2015 luasan panen telah mencapai 20.656 ha. Untuk produktifitas belum terjadi peningkatan berarti selama 5 tahun terakhir pada kisaran 24 kwintal per hektar. Dan Luasan panen dan produktifitas ubi kayu dan jagung terjadi penurunan selama 5 tahun terakhir, faktor sulitnya pemasaran produk menjadi faktor enggannya petani menanam komoditas tersebut. Untuk tanaman pertanian kacang kedelai dan kacang hijau, faktor sulitnya pemasaran komoditi kacang-kacangan menjadi penyebab penurunan produksi, petani enggan menanam kedelai dan kacang hijau karena harga pasaran lokal tidak mendukung untuk budidaya komoditi tersebut.
Di Kabupaten Kapuas Hulu telah dikembangkannya berbagai komoditi perkebunan, antara lain karet, kelapa,kopi, lada, coklat (kakao), kapuk, tebu,aren/enau, pinang dan jarak. Belum semua komoditi perkebunan tersebar ditiap kecamatan. Hanya perkebunan karet, kelapa dan lada saja yang tersebar di seluruh kecamatan. Tanaman produktif untuk komoditi perkebunan secara umum menunjukkan angka yang bervariasi. Luasan tanaman karet dalam 4 tahun terkahir dengan sedikit peningkatan produktivitas tanaman karet, namun harga yang semakin kurang menguntungkan petani dapat mengakibatkan petani enggan menambah jumlah area kebun karet rakyat. Kebun kelapa rakyat tidak mengalami peningkatan yang cukup berarti, faktor pemasaran produk dan menurunnya minat masyarakat lokal atas produk kelapa mengakibatkan produk kelapa stagnan. Komoditas lada cukup menjanjikan untuk pasaran lokal, regional maupun pasar global, penanganan yang tepat dari pemerintah atas komoditi ini dapat mendorong peningkatan produksi dan luasan panen. Komoditas kelapa sawit yang menjadi idola perkebunan pada lima tahun terakhir mendorong pertumbuhan luasan kebun dan produksi kelapa sawit. Penangganan yang tepat dari pemerintah akan komoditas ini dapat terus mendorong luasan panen dan produktifitas kelapa sawit.
Sub sektor Peternakan diarahkan untuk meningkatkan pendapatan petani ternak, perbaikan gizi masyarakat dan memperluas lapangan usaha dan kesempatan kerja. Berdasarkan pada data yang diperoleh dari Dinas Pertanian dan Peternakan, dapat diketahui bahwa populasi ternak besar di Kabupaten Kapuas Hulu, yaitu Sapi sebesar 8.940 ekor untuk tahun 2015 dan ternak kecil yang terdiri dari Kambing 5.358 ekor dan Babi 19.396 ekor. Untuk jenis unggas pada tahun 2015,ayam buras mengalami peningkatan baik dari segi populasi maupun produksi dagingnya. Untuk itik mengalami peningkatan pada populasi dan penurunan pada produksi daging. Ayam pedaging mengalami kenaikan pada populasinya.
Sub sektor perikanan diarahkan kepada usaha-usaha perluasan budidaya ikan di kolam, pagong, dan keramba serta bantuan fasilitas penangkapan ikan diperairan sungai dan danau guna memenuhi kebutuhan gizi masyarakat,meningkatkan produksi daerah serta menunjang kebutuhan bahan baku industri rumah tangga dan peningkatan pendapatan masyarakat nelayan. Usaha-usaha perikanan di Kapuas Hulu termasuk perikanan rakyat yang sebagian besar masih mempergunakan alat tangkap tradisional. Berdasarkan tabel berikut Jumlah produksi ikan perairan umum di Kabupaten Kapuas Hulu untuk tahun 2014 secara total mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, yaitu 69.273,40 ton pada tahun 2013, menjadi 70.026,75 ton tahun 2014. Sedangkan perkembangan jumlah alat penangkapan ikan secara umum mengalami peningkatan dalam hal jumlah. Untuk perkembangan pemeliharaan ikan yang dibudidayakan melalui pagong alam, kolam dan keramba.
Anggaran merupakan rencana keuangan yang memuat mengenai rencana pemerintah daerah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk program dan kegiatan
Selengkapnya...LAYANAN & INFORMASI
Layanan dan Informasi Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kapuas Hulu
![]() |
KOMPOSISI ANGGARAN | ![]() |
SIPKD AKRUAL | ![]() |
SIPKD MODUL ASET |
![]() |
![]() |
APLIKASI E-PAD |